Hampir separuh (41%) siswa SLTP
laki-laki dan 1 dari 10 responden perempuan (9%) atau 26% responden survei
cepat ini mengaku pernah merokok, walaupun sebagian besarnya (21% dari 26%)
mengaku sudah tidak merokok lagi. Distribusi persentase siswa SLTP yang pernah
merokok menurut lokasi survei dapat dilihat pada gambar dibawah, dimana yang
tertinggi ada di Kota Bandar Lampung (36%) dan yang terendah ada di Kota Palu
(15%).
Gambar : Distribusi Responden Yang Pernah Merokok
Menurut Lokasi Survei
Persentase responden yang pernah
merokok meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, dari 22%
pada responden kelas 7 menjadi 25% dan 30% pada kelas 8 dan 9. Selain itu,
persentase responden yang pernah merokok dan pernah ikut kegiatan yang
disponsori perusahaan rokok (46%) 2 kali lebih tinggi dibanding yang tidak
pernah ikut kegiatan tersebut (24%).
Analisis lebih lanjut tentang
faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku merokok aktif (saat survei
dilakukan masih merokok) dengan menggunakan multiple
regression menunjukan bahwa ada 3 faktor yang berhubungan kuat secara
statistik dengan perilaku merokok responden yaitu:
· Responden kelas 8 dan 9, 2.6 kali lebih mungkin
memiliki perilaku merokok aktif dibanding kelas 7
· Responden yang percaya slogan iklan rokok 6.5
kali lebih mungkin memiliki perilaku merokok aktif dibanding yang tidak percaya
·
Responden laki-laki 10 kali lebih mungkin
memiliki perilaku merokok aktif dibanding perempuan
Tabel :Hasil Analisis Regresi Faktor-Faktor Yang
Berhubungan dengan Perilaku Merokok Aktif


