Hijrah Pak Narto dan Mama Flores

0 comments
Ketika sebagian besar rombongan dari 500 Keluaga peserta transmigrasi tahun 1998 di SP-1 Senggi Papua protes karena pemukiman tidak sesuai janji yang diberikan dan kemudian meninggalkan lokasi, pak Narto da...n sekitar 80 keluarga lainnya tetap bertahan. Padahal secara kapasitas, dia yang seorang guru dan istrinya yang perawat jauh lebih berhak untuk kecewa dengan janji palsu lokasi transmigrasi, tetapi kebulatan tekad dan niat yang kuat ketika hijrah untuk menjadi lebih baik membuatnya bertahan.

Buah manis ketekunan dan kesabaran pak Narto selama 15 tahun terlihat jelas ketika dia menampung tim kami yang harus menginap disana. Rumah permanennya terasa cukup luas untuk hampir selusin tim kami + pengemudi, 3 buah mobil produk terbaru dari pabrikan Jepang terparkir dihalaman, kolam lele dibelakang rumahnya, foto-foto keluarganya di tanah suci Mekkah serta anaknya yang sedang sekolah SLTA di Jogyakarta cukuplah menjadi bukti bagi pemerintah pusat untuk menganugrahinya sebagai transmigran teladan 2 tahun lalu.

Ditengah perjalanan, kami juga terpaksa harus mampir disebuah warung disisi jalan "in the midle of no where", kata Bernie as the most senior staff in the team, untuk memberbaiki salah satu mobil yang disewa. Pemilik warung adalah seorang ibu dari Flores yang sudah merantau sejak 2008. Dari hasil berjualan ditengah hutan dan upah mengemudi truk suaminya, mereka telah berhasil mencapai tujuan perantauannya kepedalaman Papua yaitu menyekolahkan 4 dari 6 anaknya hingga jenjang S1. Mama Flores begitu bersemangat menceritakan motivasi dan keberhasilan pilihan jalan hidupnya Hijrah ke tanah Papua seolah ingin menularkannya pada kami, dan dia sudah memasang target untuk pulang ke kampung halaman dalam 2 tahun kedepan, "kumpul uang buat hari tua dulu" katanya.

Seringkali harus terkagum-kagum dan iri dengan sedikit orang yang sukses didaerah terpencil yang penuh dengan keterbatasan. Walaupun persaingannya lebih kecil tetapi supporting system dan lingkungannya juga memperkecil kemungkinannya untuk berhasil....

Sungguh pembelajaran Hijrah yang sangat berarti, nilainya hijrah bukan hanya ditentukan oleh cara, tapi juga dipengaruhi tujuan. Hijrah secara fisik dalam arti perpindahan tempat bersifat situasional, sedangkan hijrah yang mutlak dilakukan adalah perubahan sikap, dari yang kurang baik menjadi baik .......
 
1

Leave a Reply