Pengetahuan Komprehensif HIV Orang Muda Indonesia Meningkat 15 kali lipat?

0 comments
Salah satu indikator pencapaian MDG tujuan 6A (mengendalikan penyebaran HIV dan mulai menurunkan kasus baru pada 2015) adalah tingkat pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS pada orang muda (15-24 tahun). Menurut buku petunjuknya, pengetahuan komprehensif yang dimaksud adalah tahu bahwa dengan menggunakan kondom pada hubungan seks dan saling setia dengan 1 pasangan seks bisa mengurangi risiko tertular HIV serta HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk ataupun menggunakan peralatan makan/minum bersama dengan orang yang sudah terinfeksi dan tahu bahwa orang yang terlihat sehat bisa saja sudah terinfeksi HIV.
Jika kita melihat laporan perkembangan yang dirilis oleh United Nation tahun 2011 rerata pencapaiannya secara keseluruhan masih cukup rendah yaitu sekitar 33% pada laki-laki dan 20% pada perempuan yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS. Dan, jika kita lihat kembali laporan perkembangan yang dirilis oleh UN pada tahun 2009, sebenarnya bisa kita katakan tidak ada peningkatan yang berarti untuk tingkat pengetahuan komprehensif HIV dan AIDS pada orang muda. Karena pada tahun 2009 persentasenya adalah 31% pada laki-laki dan 19% pada perempuan.

Bagaimana dengan pencapaian indikator tersebut di negara kita tercinta ini?

Mari coba kita lihat laporan perkembangan pencapaian MDG akhir tahun 2010 yang ada di Website Bappenas. Menurut laporan tersebut persentase orang muda yang memiliki pengetahuan komprehensif HIV dan AIDS di Indonesia meningkat hingga hampir 15 kali lipat pada laki-laki, dari 1,4% pada tahun 2007 (data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) menjadi 20,3% pada tahun 2010 (data sementara Riset Kesehatan Dasar). Sedangkan pada perempuan persentasenya meningkat hampir 8 kali lipat dari 2,6% tahun 2007 menjadi 19,8% tahun 2010.

Jika kita lihat angka peningkatannya maka boleh dibilang ini “sesuatu” banget, tetapi jika kita perhatikan nilai persentasenya maka untuk laki-laki muda kita masih tertinggal dengan pencapaian rata-rata dunia. Selain itu, jangan coba-coba untuk membandingkan dengan laporan perkembangan tahun 2007 yang juga di keluarkan oleh Bappenas, karena dilaporan tersebut disebutkan persentase orang muda laki-laki yang memiliki pengetahuan komprehensif adalah 79% dan perempuan 66%. Sehingga jika kita bandingkan pencapaian dengan menggunakan laporan tersebut yang kita akan temukan adalah sebaliknya yaitu penurunan yang sangat signifikan.
Pertanyaannya sekarang, yang mana yang harus kita percaya ya?
Mudah-mudahan kedepannya kualitas laporan-laporan penting seperti ini bisa lebih ditingkatkan agar tidak membingungkan para pembacanya …..

Leave a Reply